Selasa, 05 September 2017

Permasalahan Implementasi Kurikulum 2013 di SMA

Perkembangan Kurikulum di dunia pendidikan Indonesia kadang selalu menjadi polemik bagi para guru yang notabene adalah orang-orang yang berkenaan langsung dengan teknis penerapan di sekolahnya masing-masing. Dimana mindset, proses pembelajaran, administrasi pembelajaran, dan penilaian pembelajaran menjadi suatu hal mutlak yang harus dengan cepat dikuasai guru, sehingga apa yang betul-betul ingin dicapai oleh kurikulum dapat terpenuhi. 
Saya masih ingat betul komentar dari Dosen saya Prof. DR. Dieter Mack dalam seminarnya tentang Kurikulum Pendidikan Musik di UPI Bandung (saya lupa lagi waktu nya kapan hehehe), tapi saya ingat betul apa yang beliau utarakan pada waktu itu;
"perkembangan kurikulum di Indonesia itu bagaikan sakit gigi yang cukup diobati oleh oskadon saja, sedangkan permasalahan pokok yang sebenar-benarnya adalah terletak pada gurunya".
Nah kalau kita simak apa yang diutarakan oleh Pak Dieter Mack di atas, bahwa sesungguhnya kurikulum boleh saja berubah, berkembang, ber-evolusi, atau ber-revolusi kapan saja, tapi garda depan dalam pengimplementasiannya tetap ada di tangan guru. Guru harus betul-betul menguasai bidangnya, menguasai instrumen-instrumen kurikulum, dan terus berinovasi mencari teknik-teknik pembelajaran yang efektif dan efisien. 
Perhatian Pemerintah terhadap kondisi tersebut sebetulnya sudah cukup bagus, mereka sudah memberikan diklat-diklat kepada guru, kemudian menerapkan sistem tutor sebaya dengan menerapkan pendampingan yang dilakukan oleh guru yang telah didiklat kepada guru-guru sasaran di sekolah-sekolah, tinggal bagaimana pada akhirnya kita sebagai guru dapat larut kedalam perkembangan yang terjadi dan dapat menjiwai dengan baik peranan masing-masing dalam perubahan tersebut. 
Untuk itu mari mulailah kita mengevaluasi dan menganalisis apa sih yang sebenarnya sudah kita lakukan, baik itu yang berhubungan dengan TUPOKSI dan teknis-teknis pengimplementasian kurikulum pembelajaran, karena dengan seperti itu, kita dapat secara sadar akan mengetahui apa yang sudah bagus dan apa yang masih kurang pada diri kita. Mengutip motto dari kawan-kawan KGI (Klub Guru Indonesia) "Mari kita berubah dari Guru Konvensional menjadi Guru Profesional".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permasalahan Implementasi Kurikulum 2013 di SMA

Perkembangan Kurikulum di dunia pendidikan Indonesia kadang selalu menjadi polemik bagi para guru yang notabene adalah orang-orang yang ber...